Pemasangan Pintu dan Jendela Alumunium Perlu Memperhatikan 7 Detail

Pintu dan jendela bahan paduan aluminium disukai oleh banyak pemilik rumah dan pekerja konstruksi karena penampilannya yang stylish dan sifat fisik yang baik. Bisa dibilang, pintu dan jendela berbahan paduan aluminium memiliki peran sangat penting dalam perbaikan dan transformasi rumah modern. Meskipun proses konstruksi pintu dan jendela paduan aluminium relatif sederhana dan tantangan konstruksinya kecil sehingga disambut oleh para pekerja, untuk memasangnya dengan baik, ada banyak detail yang perlu ditangani secara tepat waktu. Lalu, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan? Mari kita lihat 7 detail utama yang harus diperhatikan saat memasang pintu dan jendela berbahan paduan aluminium.

1. Sebelum pemasangan pintu dan jendela dari paduan aluminium harus dilakukan pengecekan bentuk dan ukuran pembukaan pintu dan jendela serta lokasi dengan tingkat akurasi yang tepat, pihak pengawasan dan konstruksi harus memeriksa jumlah dan lokasi beton yang telah ditanam sesuai dengan persyaratan desain; secara bersamaan, untuk jendela di lantai yang lebih tinggi, harus diperiksa apakah sudah sesuai dengan ketentuan tentang sabuk pelindung petir; untuk bagian yang tidak memenuhi syarat harus diawasi oleh pihak konstruksi untuk melakukan perbaikan.

2. Setelah pintu dan jendela dari paduan aluminium dipasang di dinding, gunakan blok sepatu kayu untuk menyesuaikan posisinya, lalu tetapkan dengan paku, perlu diperhatikan bahwa penggunaan paku besi dan blok sepatu kayu dilarang. Langkah berikutnya adalah penanganan sambungan tertanam, sambungan tertanam harus diminta kepada tim pengawasan atau tim konstruksi untuk membuat catatan penerimaan proyek tersembunyi yang baik (remodeling air dan listrik serta pekerjaan pelapisan tahan air, dll.). Selain itu, periksa kevertikalannya, kesetaraan, dan sudut diagonal pintu dan jendela. Blok sepatu kayu harus segera dikeluarkan setelah sambungan tertanam untuk menghindari dilupakan di dalam sambungan.

3. Jendela dan pintu kayu yang teroksidasi dengan sendi mortir semen harus diolah dengan perlakuan anti-korosi dan anti-karat sebelum dipasang pada dinding. Kecuali untuk bingkai jendela yang menghadap ke dinding eksterior, semua permukaan lain dari bingkai jendela dilindungi dengan pita perekat atau pita plastik. Perlu diperhatikan bahwa bingkai jendela yang menghadap ke dinding tidak boleh memiliki keberadaan pita perekat atau pita plastik, agar bagian perekat tautan tetap rapat, sehingga kinerja kedap air tetap baik dan mencegah rembesan serta kebocoran air di celah-celah tersebut.

4. Lem tahan air di antara bingkai jendela alloy aluminium dan dinding hanya dapat diterapkan setelah dinding benar-benar kering. Pada saat yang sama, sebelum menerapkan lem tahan air, harus dibersihkan dari tingkat dasar untuk menghilangkan debu dan membersihkan kerikil. Jika dinding tidak sepenuhnya kering dan debu tidak dibersihkan, uap air yang keluar dari dinding akan membuat efek penyegelan lem tahan air gagal, yang kemudian menyebabkan kebocoran keseluruhan jendela dan rembesan air.

5. Setelah pekerjaan awal untuk pemasangan jendela dan pintu aluminium selesai, saatnya mulai memasang kaca dan jendela, sebelumnya lem pelindung atau selotip plastik harus dibersihkan bersama dengan kotoran di sektor bingkai jendela.

6. Setelah pemasangan jendela dan pintu kaca dari bingkai aluminium, perlu diperiksa apakah aksesori hilang, apakah pemasangan kokoh, apakah pembukaan dan penutupan bingkai lancar. Sebelum penerimaan, jendela luar harus ditutup untuk mencegah kerusakan pada bingkai akibat cuaca badai.

7. Sebelum penerimaan, harus dilakukan pembersihan dan pemeriksaan kualitas pada pintu dan jendela aluminium. Tidak boleh menggunakan pembersih yang korosif pada profil aluminium, kaca, dan perangkat keras; masalah yang ditemukan selama pemeriksaan kualitas harus segera diatasi dan bagian yang tidak sempurna harus diperbaiki.